

Aras Atas - Nasional|Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, secara mengejutkan menyerukan yel-yel “Hidup Jokowi” dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra, Sabtu, 17 Februari 2025. Pernyataan ini memicu spekulasi politik di tengah dinamika pemerintahan dan persiapan menuju Pemilu 2029.
![]() |
arasatas.com |
Dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Prabowo tak hanya mengapresiasi kepemimpinan Jokowi, tetapi juga melontarkan pujian kepada Megawati Soekarnoputri. “Beliau (Jokowi) adalah pemimpin yang luar biasa. Saya minta semua yang hadir, mari kita teriakkan bersama: Hidup Jokowi!” ujar Prabowo di hadapan ribuan kader dan simpatisan Gerindra.
Seruan tersebut langsung disambut riuh tepuk tangan. Banyak yang menilai langkah Prabowo sebagai bentuk kesinambungan dukungan terhadap Jokowi, yang sebelumnya telah mendorongnya maju sebagai calon presiden. Namun, tak sedikit pula yang menduga ini merupakan strategi politik untuk memperkuat posisi Gerindra dalam peta kekuasaan mendatang.
Pengamat politik dari Indobarometer, Arif Kurniawan, menilai pernyataan Prabowo bukan sekadar pujian biasa. “Ini bisa dibaca sebagai upaya untuk memperlihatkan bahwa Prabowo tidak hanya melanjutkan kepemimpinan Jokowi, tetapi juga ingin mengamankan dukungan dari kelompok-kelompok politik yang selama ini dekat dengan Jokowi,” katanya, Sabtu, 17 Februari 2025.
Sementara itu, beberapa tokoh oposisi menilai langkah Prabowo justru membingungkan. “Jika dia benar-benar ingin menjadi pemimpin dengan arah baru, mengapa terus mengasosiasikan dirinya dengan Jokowi? Ini seperti upaya mengambil hati pendukung Jokowi tanpa sikap politik yang tegas,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Riyadi.
Di media sosial, pernyataan “Hidup Jokowi” dari Prabowo memicu perdebatan. Sebagian mendukung sebagai bentuk loyalitas, sementara yang lain melihatnya sebagai manuver politik demi mempertahankan kekuasaan.
Dengan manuver ini, apakah Prabowo tengah mengamankan warisan politik Jokowi, atau justru sedang membangun strategi baru untuk mengukuhkan kekuasaannya?
Join the conversation