Aras Atas
Tagar #KaburAjaDulu Semakin Viral
Tagar #KaburAjaDulu Semakin Viral
Tagar #KaburAjaDulu Semakin Viral, Ramai Ajakan Kabur Keluar Negeri Dikalangan Gen Z

Atas Atas - Jakarta |Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Ungkapan ini mencerminkan keresahan dan skeptisisme generasi muda Indonesia terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang semakin kompleks. Mereka merasa bahwa peluang untuk meraih kesuksesan di dalam negeri semakin terbatas, sehingga memilih untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

arasatas.com

Fenomena ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, termasuk Yoyok Pitoyo, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU). Dalam tanggapannya, Yoyok menilai bahwa viralnya #KaburAjaDulu adalah bentuk ketidakpercayaan anak-anak muda terhadap masa depan mereka di Indonesia. Ia menyoroti berbagai persoalan yang melatarbelakangi fenomena ini, mulai dari kepemimpinan yang dianggap kurang berpihak pada rakyat hingga kondisi ekonomi yang semakin sulit.

"Kita butuh pemimpin yang benar-benar peduli terhadap masa depan bangsa, bukan hanya mereka yang sekadar mempertahankan kekuasaan dan memastikan kepentingan pribadi serta kelompoknya tetap aman," tegas Yoyok.

Salah satu faktor utama yang membuat generasi muda merasa pesimis adalah kondisi ekonomi yang semakin sulit. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa meskipun angka kemiskinan mengalami penurunan dari 9,36% pada Maret 2023 menjadi 9,03% pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih mencapai 25,22 juta orang.

Selain itu, isu pemangkasan anggaran pendidikan juga turut memicu kekhawatiran. Beredar kabar bahwa pemerintah akan memangkas anggaran beasiswa, termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah memberikan klarifikasi terkait isu ini, namun kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, masih tetap ada.

Menanggapi fenomena ini, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan generasi muda. Kebijakan yang pro-rakyat, peningkatan lapangan kerja, serta akses pendidikan yang lebih luas dan terjangkau menjadi beberapa langkah yang perlu diprioritaskan. Tanpa adanya perubahan signifikan, bukan tidak mungkin tren #KaburAjaDulu akan terus berlanjut dan berdampak pada berkurangnya sumber daya manusia berkualitas di Indonesia.

Fenomena #KaburAjaDulu ini tidak hanya menjadi cerminan dari kekecewaan generasi muda, tetapi juga sebagai alarm bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera berbenah dan menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.


Aras Atas