

Atas Atas - Nasional — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya membela Gaza dalam World Governments Summit pada Kamis (13/2). Berbicara secara daring, ia menyerukan kepada para pemimpin dunia agar penderitaan Gaza dihentikan dan rekonstruksi segera dimulai.
![]() |
arasatas.com |
Sebelum sambutannya, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk hadir langsung dalam forum di Dubai, namun jadwalnya tidak memungkinkan.
"Saya berharap bisa hadir secara langsung, tetapi jadwal saya tidak memungkinkan. Beberapa jam yang lalu saya baru saja terpilih untuk lima tahun ke depan sebagai Ketua Umum partai politik saya," katanya.
Ia menyoroti perubahan cepat dalam lingkungan global yang ditandai dengan ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi. Jika tidak ditangani dengan bijak, menurutnya, situasi ini bisa menjadi tidak terkendali.
"Negara-negara, berapa pun ukurannya, harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini dan melindungi dunia dari konflik yang tak terkendali—baik di Ukraina, Gaza, atau krisis yang muncul di Afrika, seperti Kongo Timur," ujarnya.
Mengenai Gaza, Prabowo menegaskan bahwa tragedi yang terjadi di sana sangat mendalam. Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan, ia menekankan bahwa harapan dan doa saja tidak cukup.
“Gaza sudah cukup menderita! Sekarang saatnya membangun kembali rumah-rumah, membuka kembali sekolah-sekolah, dan memulihkan keadaan yang normal,” serunya.
Prabowo ungkap komitmen bangsa Indonesia dalam menyelesaikan masalah di Palestina tidak pernah surut. Solusi kongkret harus segera di upayakan.
“Indonesia mendukung upaya-upaya menuju penyelesaian yang adil dan langgeng, yang berlandaskan pada solusi dua negara," lanjutnya.
Ia menutup pidatonya dengan mengingatkan bahwa dunia tidak boleh membiarkan siklus kekerasan berlanjut, hanya dengan kata-kata saja.
"Dunia tidak boleh membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah Afrika lainnya, mencerminkan semakin luasnya erosi stabilitas global. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan ini," pungkasnya.
Join the conversation