

Kisah Unik Relawan Kebersihan di Sunrise Land Lombok: Dari Sanksi Jadi Solidaritas
Aras Atas - Pariwisata | Lombok Timur, NTB – Pantai Sunrise Land Lombok yang terletak di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan kisah unik tentang para relawan kebersihan.
Relawan di tempat ini bukan sekadar individu yang peduli lingkungan, melainkan mereka yang sebelumnya melakukan pelanggaran norma sosial. Alih-alih diberikan hukuman konvensional, mereka diberikan sanksi berupa kerja bakti membersihkan pantai.

Menurut petugas keamanan setempat yang akrab disapa Ayung, para relawan ini merupakan pengunjung yang tertangkap melakukan tindakan asusila. Sebagai bentuk sanksi, kartu identitas mereka disita dan baru bisa dikembalikan setelah menyelesaikan kewajiban membersihkan pantai setiap hari Sabtu selama tiga bulan.
"Pengunjung yang tertangkap melakukan ini, kami sita identitasnya. Baru nanti setelah masa hukuman selesai, mereka boleh ambil lagi," ujarnya.
Setelah kartu identitas disita, para pelanggar ini diserahkan kepada Koordinator Kebersihan untuk menjalankan hukuman mereka. Namun, sesuatu yang unik terjadi selama masa kerja bakti tersebut.

Koordinator Kebersihan, Ari, mengungkapkan bahwa para relawan justru membangun kedekatan dan solidaritas yang kuat selama menjalani sanksi.
"Uniknya mereka yang melanggar norma ini malah berujung akrab dan menjadi teman satu sama lain, bahkan mereka yang telah selesai menjalankan hukuman tetap ke sini untuk berkunjung," tuturnya.
Pendekatan unik yang diterapkan di Sunrise Land Lombok ini membuktikan bahwa sanksi alternatif bisa menjadi solusi efektif untuk menangani pelanggar norma sosial. Tidak hanya sebagai bentuk hukuman, metode ini juga mendorong rehabilitasi sosial sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.
Join the conversation