Aras Atas
Pemerintah Jepang Tanggapi Viral #KaburAjaDulu, Klarifikasi Kesempatan Kerja untuk Warga Indonesia
Pemerintah Jepang Tanggapi Viral #KaburAjaDulu, Klarifikasi Kesempatan Kerja untuk Warga Indonesia
Dubes Jepang, Masaki Yasushi, menanggapi viralnya #KaburAjaDulu di Indonesia. Jepang terbuka bagi tenaga kerja Indonesia.

Pemerintah Jepang Tanggapi Viral #KaburAjaDulu, Klarifikasi Soal Kesempatan Kerja Warga Indonesia

Aras Atas - Jakarta, Tagar #KaburAjaDulu semakin ramai diperbincangkan di media sosial Indonesia. Ungkapan ini mencerminkan keinginan banyak generasi muda untuk mencari peluang kerja di luar negeri, terutama di Jepang, akibat keterbatasan lapangan pekerjaan dan ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi di dalam negeri.

Merespons tren ini, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menegaskan bahwa pemerintah Jepang terbuka terhadap tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia. "Kami mengenal warga Indonesia ini merupakan pekerja keras selama berada di Jepang," ujar Masaki. Jepang saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, seperti kesehatan, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa, sehingga mereka membutuhkan tenaga asing yang terampil. (Liputan6.com, 24 Februari 2025)

Namun, Masaki juga menekankan bahwa kemampuan bahasa Jepang menjadi faktor utama bagi siapa pun yang ingin bekerja atau belajar di Jepang. "Penting bagi mereka untuk memahami budaya kerja dan bahasa Jepang sebelum memutuskan untuk datang ke sini," tambahnya. (Faktapers.id, 24 Februari 2025)

Pernyataan ini kemudian diklarifikasi oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, yang menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak secara khusus mendukung narasi #KaburAjaDulu. Pernyataan Masaki lebih berfokus pada keterbukaan Jepang terhadap tenaga kerja asing yang memiliki keahlian. "Kami menyesalkan adanya opini sepihak yang seolah-olah mengaitkan ucapan Duta Besar Masaki dengan mendukung tren tersebut. Jepang tetap membuka peluang bagi tenaga kerja asing, namun dengan persiapan yang matang," jelas Kedutaan Besar Jepang. (Kumparan.com, 24 Februari 2025)

Reaksi masyarakat Indonesia pun beragam. Sebagian melihat peluang kerja di Jepang sebagai kesempatan emas untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka menilai Jepang menawarkan gaji lebih tinggi, stabilitas ekonomi, dan lingkungan kerja profesional. Sementara itu, ada juga yang menilai tren #KaburAjaDulu sebagai cerminan permasalahan ekonomi di Indonesia. Beberapa pengamat sosial menilai bahwa fenomena ini adalah bentuk kekecewaan anak muda terhadap kebijakan ketenagakerjaan dan ekonomi dalam negeri. (Detik.com, 20 Februari 2025)

Jepang memang terbuka bagi tenaga kerja asing, tetapi tidak mendukung tren "kabur" tanpa persiapan. Fenomena #KaburAjaDulu menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakatnya, agar lebih banyak generasi muda yang memilih membangun karier di dalam negeri.

Aras Atas